Beli Edisi Cetak

Rabu, 28 Maret 2012

Mahasiswa Harus Memilih Profesi, sebagai profesional, birokrat, atau wirausaha (entrepreneurship).

Sejak saat ini mahasiswa harus mulai memikirkan untuk memilih profesi sesuai dengan apa yang ditekuninya. Sebab, profesi ini akan berpengaruh dengan peran mereka dalam pembangunan nasional.
Hal itu disampaikan Mantan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip) kampus Tembalang, Selasa (27/3).

Dia mengatakan, setiap mahasiswa pasti memiliki tujuan. Salah satunya adalah menjadi sarjana atau intelektual yang terpelajar dan terdidik. ”Ini tidak bisa dilakukan dengan hanya bicara atau demo,” tandasnya dalam kuliah umum yang mengangkat tema ‘Pemuda, Mahasiswa, dan Pembangunan Nasional’ itu.

Boleh saja mahasiswa berdemo, lanjut dia mengingat itu sebagai langkah kritik dan koreksi. Tanpa ada koreksi perjalanan pemerintahan tidak bisa berjalan baik. ”Akan tetapi, kegiatan demonstrasi yang mereka lakukan tidak boleh melupakan tugas untuk memilih profesi bagi kehidupan kedepannya, termasuk kemajuan bangsa,” terangnya.



Tiga profesi yang dapat dipilih menurut dia adalah profesional, birokrat, atau wirausaha (entrepreneurship). Profesi itupun harus sesuai kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. ”Jika memilih menjadi birokrat seperti pegawai negeri sipil, pejabat, bupati jangan berharap banyak karena lowongan untuk posisi itu hanya satu persen dari jumlah pendaftar.

Sebagai profesional yakni dengan menjadi dokter, pengacara, atau dosen, maka perlu menguasai keilmuan sebab persaingannya juga luar biasa. Bagi yang memilih menjadi wirausaha maka tantangannya harus memiliki inovasi, kemauan, dan semangat. ”Pasalnya, profesi ini tidak ada hubungannya dengan sekolah,” imbuh Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Sementara itu, Rektor Undip Prof Sudharto mengatakan, bahwa kuliah umum ini sangat bermanfaat dan relevan bagi mahasiswa di tengah menurunnya nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan. Sebab, apa yang disampaikan adalah respon dari persoalan-persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini.

”Adanya acara ini bukan rekayasa rektor agar mahasiswa tidak ikut demo, tapi inisiatif teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan kesediaan waktu Bapak Jusuf Kalla. Namun, yang terpenting, hasil kuliah umum ini menjadi pencerahan dan memberikan inspirasi bagi kita semua,” jelasnya yang pada kesempatan itu juga melantik pengurus BEM dan UKM Undip. CyberNews

Photobucket