Beli Edisi Cetak

Senin, 18 Juni 2012

Mobil Esemka

Mobil kebanggaan warga Solo Esemka diproyeksikan akan tampil lebih ramping dan gesit. Bila mobil rakitan siswa SMK memiliki berat 1.600 kg, pada 17 Agustus 2012 dipastikan akan diturunkan menjadi 1.200-1.300 kg. Tampilan baru mobil Esemka akan dideklarasikan sebagai karya anak bangsa pada perayaan HUT Ke-67 Kemerdekaan RI . Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Teckno Park (STP), Gampang Sarwono mengatakan, teknisi di Solo Teckno Park (STP) dan PT Solo Manufaktur Mandiri (SMK) akan mengubah beberapa bagian mobil rakitan siswa SMK di Solo ini dengan bahan yang lebih ringan. Waktu yang diperlukan untuk tahapan itu adalah dua bulan, dimulai dari pertengahan Juni ini. ’’Bagian mobil seperti bemper akan dibuat dari bahan fiber agar lebih ringan. Kalau bagian yang lain akan di full press. Tetap ada perubahan walau tidak keseluruhannya,’’ katanya. Dikatakan, proyek terbaru itu ditujukan untuk memenuhi kondisi ideal mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) yang memiliki berat antara 1.200-1.300 kg. Perampingan body mobil ini mengikuti saran dari Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Ser­pong, Tangerang (BTMP). Dengan berat mobil yang ideal maka kadar CO-nya dan HC-NOX-nya akan memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup, dimana CO 5 gram per kilometer dan HC + NOX 0,70 gram per kilometer. Uji Resmi ’’Jadi usai dideklarasikan di Solo, Esemka akan kembali lagi ke BTMP untuk mengikuti uji emisi yang resmi. Kalau uji emisi yang digelar beberapa waktu lalu (pertengahan Juni-red) berupa pra tes,’’ ungkapnya. Gampang menambahkan, agar uji emisi resmi tidak molor lagi. Esmka harus didaftarkan jauh-jauh hari. Mengingat pada akhir tahun ini jumlah kendaraan yang akan diuji di BTMP sangat banyak. Wakil Wali (Wawali) Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menambahkan, rasa optimistisnya Esmka akan lolos uji emisi untuk yang terakhir kalinya. Kalau melihat hasil pra-uji emisi Juni ia optimistis, uji berikutnya akan lolos. ’’Kalau sudah lolos nanti akan dilanjutkan pengajuan uji tipe untuk lampiran faktur dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan),’’ katanya. Rudi panggilan Wawali berharap mobil buatan dalam negeri ini segara digarap secara massal sehingga bisa membuka peluang usaha di Indonesia. CyberNews.

Photobucket