Beli Edisi Cetak

Selasa, 01 November 2011

Massa Demo Kasus Dana Pramuka

Mereka berunjuk rasa menuntut kasus Dana Lestari Pramuka senilai Rp 1,02 miliar, dan pengadaan tanah eks bioskop Banjaratma senilai Rp 500 juta diusut hingga tuntas. Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa dan Pemuda Brebes, berdemonstrasi di Kantor Bupati, Mapolres serta gedung DPRD Brebes, Kamis (27/10). Mereka berunjuk rasa menuntut kasus Dana Lestari Pramuka senilai Rp 1,02 miliar, dan pengadaan tanah eks bioskop Banjaratma senilai Rp 500 juta diusut hingga tuntas. Di Kantor Bupati, pendemo hanya melakukan orasi. Mahasiswa dan pemuda dalam orasinya juga menuntut Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi mundur dari jabatannya. Sebab, orang nomor satu di Kota Bawang itu diduga ikut terlibat dalam dua kasus tersebut. "Siapa pun bupatinya, kalau terlibat korupsi harus diusut. Kami mendesak bupati mundur," teriak Darwanto, Koordinator aksi saat berorasi di depan Kantor Bupati Brebes. Darwanto mengatakan, pihaknya mendesak Polres Brebes untuk mengusut tuntas kasus dana Lestari Pramuka tahun 2009 senilai Rp 1,102 miliar yang diduga melibatkan Bupati Brebes. Tanpa Prosedur Selain itu, mendesak Kejati Jateng segera melakukan penyidikan dugaan kasus korupsi pengadaan tanah eks bioskop Banjaratma. Pengadaan tanah itu diduga telah di- mark up harga sebesar 400 persen. Harga tanah pada tahun 2003 di pasaran hanya Rp 90 juta, tetapi dibeli Pemkab Brebes Rp 500 juta. Sedangkan dana Lestari Pramuka diduga diambil tanpa prosedur yang benar melalui izin pengurus. "Semua ini harus diusut tuntas," tandasnya. Massa yang berjumlah seratus orang lebih itu mengawali aksinya di Alun-alun Brebes. Mereka di tempat itu berorasi sambil membentangkan sejumlah poster bertuliskan tuntutan. Dalam aksinya pendemo juga mengusung replika pocong dengan wajah bergambar mirip Bupati Brebes. Beberapa pendemo juga mengenakan topeng bergambar mirip wajah Bupati Brebes. "Ganyang koruptor, ganyang koruptor, ganyang koruptor," teriak pendemo. Dari Alun-alun Brebes, massa bergerak ke depan Pendapa Kabupaten. Kemudian, longmarch (jalan kaki-red) menuju ke Kantor Bupati Brebes di Jalan P Diponegoro, dilanjutkan ke Mapolres Brebes di Jalan Jenderal Sudirman dan gedung DPRD Brebes di Jalan Gajah Mada. Akibat iring-iringan itu membuat jalur pantura Brebes tersendat. Sedangkan di Mapolres Brebes mereka berorasi dan ditemui Kasat Reskrim Polres Brebes AKP Sugeng SH. Sementara di gedung DPRD, pendemo menyerahkan replika pocong sebagai simbol matinya koruptor kepada wakil rakyatnya. Mereka diterima Wakil Ketua DPRD H Asmawi Isa didampingi anggotanya, Cahrudin dari Fraksi PDIP, Zaki Safrudin dari Fraksi PAN dan Heri Fitriyansah dari Fraksi Demokrat. Di tempat itu, massa mahasiswa dan pemuda mendesak wakil rakyat untuk menandatangani dukungan pengusutan kasus korupsi. Di tempat terpisah, Bupati H Agung Widyantoro SH MSi saat dikonfirmasi melalui telepon, tidak ada jawaban meski telepon genggamnya aktif. Sementara itu, Asisten I Sekda Pemkab Brebes Drs HM Supriyono mengatakan, semua itu ada tata aturan hukumnya. ''Masyarakat boleh saja berunjuk rasa sebagai bentuk menyampaikan aspirasi, namun dalam penyampaian pendapat itu juga harus memenuhi aturan,'' katanya. Polres Brebes yang menangani kasus dana Lestari Pramuka milik Kwarcab 11.29 Brebes akan segera menggelar audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Langkah tersebut dilakukan terkait upaya pengusutan dana Lestari Pramuka senilai 1,102 miliar yang sempat mendadak raib di tahun 2009 lalu. Hal itu ditegaskan Kasat Reskrim Polres Brebes AKP Sugeng SH saat menemui ratusan pendemo dari Front Aksi Mahasiswa dan Pemuda Brebes, di depan Mapolres, Kamis (27/10). (CyberNews)

Photobucket