Beli Edisi Cetak

Rabu, 03 Agustus 2011

Tunggal Berangkat Lebih Awal

Rombongan pertama tim bulu tangkis Indonesia yang akan turun di kejuaraan dunia bulu tangkis di London pada 8-14 Agustus berangkat hari ini (1/8). Mereka akan melakukan adaptasi lebih awal dengan berlatih di Belfast, Irlandia.Mereka yang akan berangkat terlebih dahulu itu adalah pemain-pemain tunggal dari pelatnas PB PBSI Cipayung. Di tunggal putra ada Simon Santoso dan Dyonisius Hayom Rumbaka, sedangkan di putri ada Adrianti Firdasari dan Lindaweni Fanetri.

Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto menjelaskan bahwa keberangkatan para pebulu tangkis tersebut bukan hanya bertujuan untuk adaptasi menjelang kejuaraan dunia. Lebih jauh lagi, pebulu tangkis yang berangkat lebih dulu bersama pelatih kepala Li Mao dan Kabid Binpres PB PBSI Hadi Nasri sekaligus untuk survei mengenai tawaran kerja sama Irlandia.

Karena tujuannya survei terlebih dahulu, tim yang dikirimkan tidak terlalu besar. Itu juga berdasarkan pertimbangan fasilitasnya belum diketahui dan biaya yang dibutuhkan cukup besar.

"Kami kan dapat tawaran dari Irlandia untuk bekerja sama. Mereka siap menyediakan fasilitas bagi tim Indonesia untuk mempersiapkan diri menjelang tampil di Olimpiade London 2012. Jadi, kami lihat dulu sekalian adaptasi tim tunggal," kata Yacob kemarin (31/7).

Sementara, untuk sisa tim yang lain, satu tunggal putra, tiga ganda putra, tiga ganda putri, dan empat ganda campuran, baru diberangkatkan pada Jumat (5/8) mendatang. Mereka tidak menuju Irlandia melainkan langsung ke London agar bisa langsung merasakan atmosfer lapangan di Inggris dan menghilangkan kelelahan akibat jet lag.

Yacob, yang juga menjabat sebagai ketua umum Pengprov PBSi Jatim, mengutarakan bahwa adaptasi menjelang tampil di kejuraan dunia itu cukup penting. Sebab, lanjutnya, selama ini pemain Indonesia kerap kesulitan apabila harus tampil di Eropa.

"Saya yakin dengan datang lebih cepat, mereka bisa beristirahat lebih lama dan mempersiapakan diri lebih matang. Jadi, diharapkan nanti tidak ada alasan lagi dari masalah lingkungan," terangnya.

Di sisi lain, dari persiapan tunggal, asisten pelatih tunggal putra Agus Dwi Santoso menilai jika anak didiknya semakin siap. Dia optimistis hasil yang akan ditorehkan bisa lebih baik lagi dan permainannya lebih matang. Terutama untuk Hayom yang memang mendapatkan undian lebih berat dari Simon karena jika bisa melewati babak pertama harus langsung berhadapan dengan unggulan pertama asal Malaysia Lee Chong Wei.

"Saya optimistis dengan dia. Saya percaya dia bisa memberikan perlawanan yang cukup ketat. Lebih bai lagi dari penampilannya saat tampil di Piala Sudirman dahulu," ucap Agus.

Keyakinan itu berdasarkan pada peningkatan kecepatan yang dialami Hayom setelah berlatih dengan program khusus dari Li Mao selama satu bulan belakangan. Meskipun secara daya tahan kecepatan belum bsia konsisten untuk jangka waktu pertandingan yang lama, dia yakin Hayom akan memberikan perlawanan ketat.

Untuk Simon, Agus melihat hasil undian sampai babak delapan besar masih berpihak kepada pebulu tangkis asal Tegal, Jateng, itu. Lawan berat baru didapat pada babak delapan besar karena jika langkahnya mulus akan berhadapan dengan Peter Gade asal Denmark.

"Itung-itungannya seperti itu. Harusnya, Simon bisa melangkah jauh karena memang undiannya sedikit menguntungkan dia. Di delapan besar, baru nanti dilihat bagaimana nasibnya," tandas pelatih asal Malang tersebut.(radartegal)

Photobucket