Beli Edisi Cetak

Minggu, 21 Agustus 2011

Pemilihan Pimpinan KPK Sarat Deal

Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf tidak memungkiri bahwa proses pemilihan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh DPR akan terjadi sejumlah deal.

"DPR itu lembaga politik, kalau yang namanya lembaga politik itu pasti sarat dengan deal. Semua lembaga politik internasional itu juga penuh dengan deal," ujar Bukhori di Jakarta, kemarin.
Akan tetapi, jelas dia, deal yang dimaksud bukanlah sesuatu yang dapat menggoyahkan independensi dan kredibilitas KPK.

"Pertanyaannya, apakah deal itu positif atau negatif. Deal itu harus membawa dampak positif dan saya kira itu adalah sesuatu yang lumrah dilakukan oleh para politikus," ungkapnya.
Menurutnya, jika nantinya ada fraksi di DPR yang memilih calon dengan deal untuk sebuah kepentingan tertentu, maka masyarakat yang akan menilai.

"Itukan kembali ke karakter masing-masing parpol, ada yang mengutamakan ideologi, ada yang pragmatis, dan itu akan dipertanggungjawabkan ke publik," tambah Bukhori.

Dia menegaskan, gagalnya pimpinan KPK dalam menjalankan lembaga tersebut bukan sepenuhnya kesalahan dari DPR, sebagai pemilih. Namun, buruknya kinerja KPK juga disebabkan karena karakter dari pimpinan KPK itu sendiri.
”Bagaimana mereka dapat mempertahankan kridibilitasnya, bagaimana mereka dapat kuat menghadapi segala godaan. Selain itu, peran pengawasan internal juga perlu ditingkatkan,” katanya.

Dikatakan, fraksi PKS belum dapat menentukan siapa saja yang akan dipilih sebagai pimpinan KPK, meskipun Pansel telah meloloskan delapan nama. Namun, lanjutnya, pihaknya pasti akan memilih orang-orang yang dapat menjaga kredibilitas dan independensi KPK.

”Kita sudah mengkaji orang-orangnya, walaupun ada nama yang kita dukung, belum saatnya disampaikan. Paling tidak, PKS akan memilih pimpinan yang dapat menjawab tantangan sesuai dengan tujuan dibentuknya KPK,” terang Bukhori.

Terbaik

Terpisah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, delapan nama yang telah diloloskan oleh Pansel adalah orang-orang terbaik. Atas dasar itu, dirinya yakin bahwa DPR tidak akan kesulitan untuk menentukan siapa saja yang layak untuk mendampingi Ketua KPK, Busyro Muqoddas.
Untuk itu dia berharap agar DPR dapat memilih secara mufakat. ”Kalau bisa secara musyawarah mufakat untuk memilih itu bagus, tapi kalau tidak ada mekanisme lain (voting) di DPR, harapnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah mengatakan pihaknya tidak akan memprioritaskan nama-nama calon pimpinan KPK yang menjadi unggulan pemerintah.
Ditegaskan, DPR tidak akan memaksakan memilih empat nama seandainya tidak memenuhi kriteria yang diharapkan. Menurutnya, Fraksi Partai Demokrat akan memilih orang-orang yang berkompeten untuk memimpin lembaga tersebut. (CyberNews)

Photobucket