Beli Edisi Cetak

Sabtu, 06 Agustus 2011

Wajib Deposit Rp 5 Miliar Untuk Ikuti ISL

SIDOARJO - Deltras tampaknya semakin percaya diri menatap kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Semangat itu ada setelah ada pengelola baru yang bersedia menangani tim asal Sidoarjo itu.

Dengan kondisi itu juga, The Lobster -julukan Deltras- tidak merasa keberatan atas sejumlah syarat yang diberikan oleh PSSI, sebagai regulator kompetisi ISL musim 2011-2012. Termasuk syarat mendepositkan sejumlah uang.

"Kami melihat regulasi yang dibuat oleh PSSI saat ini sudah sangat ideal. Dan, kami tidak merasa keberatan untuk mendukung semua yang diatur oleh PSSI, termasuk mendepositkan Rp 5 miliar sebagai salah satu syarat," ujar Achmad Zaini, salah seorang anggota tim tujuh Deltras, kemarin (5/8).

Ya, seperti yang diberitakan ada sejumlah syarat yang diberikan kepada setiap klub profesional yang mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Syarat bagi tim anggota ISL adalah, deposit partisipasi Rp 5 miliar.

"Kami tidak merasa keberatan dengan nominal uang yang harus didepositkan. Karena, saat ini Deltras adalah tim yang mandiri dan tidak lagi menyusu ke pemerintah lewat APBD," ucap pria yang juga sekretaris Dinas Perhubungan Sidoarjo itu.

Selain itu, juga ada syarat budgeting cap Rp 15 miliar, termasuk pembatasan pemain asing menjadi 3 Non Asia + 1 Asia, marquee player terdiri dari satu pemain lokal dan atau satu pemain asing. Kemudian pembatasan gaji pemain lokal dengan maksimal 500 juta setiap musim, dengan durasi kontrak minimal 3 tahun.

"Kami akan menjalankan apa yang memang sudah menjadi ketentuan PSSI. Sebab itu memang sudah menjadi persyaratan dari AFC. Toh, regulasi itu sudah ada sejak dulu, hanya pengurus yang lama tidak mampu menjalaninya dengan baik," terang Zaini.

Dalam perkembangan yang sama, banyak pihak khawatir langkah tersebut tidak bisa direalisasi oleh pengurus. Salah satunya adalah Suyasa, ketua perkumpulan Orang Tua Sidoarjo (Ortas), organisasi mantan pemain sepak bola di Sidoarjo.

"Rencana mereka (pengurus, Red) sangat bagus. Tapi, kami khawatir itu hanya sebatas wacana yang minim realisasi. Apalagi, dimana-mana semua pengurus bisanya berwacana, tapi saat waktunya tiba, apa yang mereka janjikan tidak terealisasi," ucap Suyasa.

Menurut dia, selama ini Deltras kurang mendapat tempat di hati masyarakat Sidoarjo. Itu karena keterwakilan putra daerah dalam tim itu sangat sedikit. Akibatnya, setiap Deltras bermain di Gelora Delta Sidoarjo, pendukung yang hadir hanya segelintir.

"Jadi, kalau Deltras mau maju, serta penontonnya banyak seperti Persebaya Surabaya dan Arema Malang, maka pengurus harus benar-benar merealisasikan rencana mereka itu. Apapun, putra daerah harus mendapat space yang besar di Deltras," ungkap pria yang juga pelatih Deltras U-21 musim kemarin itu.(radartegal)

Photobucket