Beli Edisi Cetak

Kamis, 25 Agustus 2011

X Fingers Prosthetic, Pengganti Jari yang Hilang

Dasarnya, memiliki fisik/tubuh yang normal adalah idaman setiap orang. Mereka tentu menginginkan kesempurnaan tubuh, baik bagian tubuh yang paling atas (kepala), badan sampai yang paling bawah (kaki). Tidak ada kekurangan(cacat) sedikit pun. Hal tersebut merupakan keinginan yang wajar dan manusiawi.

Meski demikian, apabila ada kekurangan(cacat) yang menimpa pada fisik kita, tentunya tidak bisa dijadikan alasan untuk menjadi minder, karena pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh Tuhan adalah sebaik-baik makhluk.
Sebagai contoh, tidak sedikit orang yang memiliki jari tangan dalam jumlah yang tidak semestinya, itu bisa disebabkan oleh bawaan sejak lahir, atau karena kecelakaan yang menimpa dirinya sehingga harus kehilangan beberapa jari tangannya.

Namun, pada zaman yang serba modern dan berteknologi canggih sekarang ini, cacat fisik semacam itu sudah bisa diatasi, baik secara medis maupun secara robotik.
Apalagi sekarang ada sebuah perangkat yang bisa difungsikan untuk mengganti jari-jari yang hilang. Penggunaannya juga lebih mudah. Perangkat tersebut dinamakan X Fingers Prosthetic, yang diciptakan oleh Dan Didrick yang tinggal di Florida.

Menurut Dan Didrick, X Fingers Prosthetic ini akan diproduksi secara massal dalam waktu enam bulan.
Seperti kita ketahui, prostetik (prosthetic), merupakan ilmu tentang alat pengganti anggota gerak tubuh yg hilang. Dengan demikian, X Fingers Prosthetic merupakan perangkat pengganti jari-jari yang hilang.
Keinginan Dan Didrick untuk menciptakan X Fingers ini sebagian termotivasi oleh rasa sosial, seperti keinginan untuk membantu orang cacat.

X Fingers yang terbuat dari baja tersebut dapat bergerak secara alami dan lincah bersama dengan gerakan jari-jari asli yang tersisa. Perangkat ini cukup sederhana, ringan, bertenaga, dan tidak memerlukan daya elektronik.
Kelihatannya, perkembangan apresiasi perangkat yang sederhana ini cukup bagus, terlihat adanya permintaan yang begitu besar. Seperti dikutip melalui data dari Biro Buruh AS, bahwa sekitar 8.000 orang harus terkena amputasi atau kehilangan jari-jarinya di setiap tahunnya.(CyberNews)

Photobucket